apakah tulisan ini berguna

Sabtu, 17 Maret 2012

SENI RUPA DALAM PEWAYANGAN

SENI RUPA DALAM PEWAYANGAN
1. Ragam Hias atau Ornamen dalam Pewayangan :
Ragam hias ini banyak terdapat dalam seni rupa pewayangan dan dibagi menjadi :
a. Ragam Hias lurus yang membentuk persegi empat
b. Ragam Hias tumpal ( deretan segitiga sama kaki )
c. Ragam Hias pilin ( seperti huruf S )
d. Ragam Hias maender , disebut juga ragam
hias awan
e. Ragam Hias kait ( berbentuk kunci )
f. Ragam Hias Swastika
g. Ragam Has Kawung
h. Ragam Hias Jalapang
i. Ragam Hias Patron ( seperti gambar pola daro kertas )
j. Ragam Hias bergaya ( Stylering ) seperti gambar topeng
k. Ragam Hias Gaya Binatang
l. Ragam Hias Gaya Tumbuh – tumbuhan
Dalam Seni Pewayangan yang disebut dengan Senirupa Pewayangan adalah :

1. Ragam Hias Mahkota
2. Ragam Hias Atribut
3. Ragam hias Busana
4. Anatomi Wayang ( Wanda Wayang )

2. Ragam Hias Mahkota
Tinggi rendahnya kedudukan seorang tokoh wayang dalam Pewayangan dapat lihat dari Apa yang Mahkuta tokoh wayang tersebut pakai

Beberapa Contoh bentuk mahkota wayang
1. Gelung Agung atau Binokasri
Mahkota ini biasanya dipakai oleh tokoh wayang yang mempunyai kedudukan .Misalnya Srinalendra Prabu Betara Kresna , Srinalendra Rama Sejati .
2. Gelung Lengkung atau Supit Urang
Supit Urang dibagi atas :
a. Supit Urang Polos , Seperti Mahkuta yang dipakai oleh Arjuna , Bima , dan lain – lain .
b. Supit Urang Senggana , yaitu gelung yang berSumping berupa Panahan , Misalnya yang dipakai oleh Nakula dan Sadewa .
c. Supit Urang Garuda Mungkur , Seperti yang dipakai oleh Gatot Kaca , Narayana dan lain sebagainya .

3. Gelung Keling
Dalam bentuknya , Gelung ini terdapat dua macam , yaitu :
Gelung Putra seperti yang dipakai oleh Prabu Darmakusumah

4. Mahkuta Topong
Mahkuta ini biasanya dipakai oleh Adipati Karna dan Betara Guru.

5. Mahkuta Sekar Kelewih
Bentuk dari Mahkuta ini persis seperti bentuk bunga kelewih , dan biasanya dipakai oleh para Raja seperti :
Prabu Suyudana , Prabu Betara Rama.

6. Sorban
Sorban biasanya dipakai oleh para pandita seperti yang dipakai oleh Resi Abiyasa , Begawan Sempani , dan yang lainnya.

7. Bendo
Bendo biasanya dipakai oleh rakyat yang dianggap sebagai kepercayaan Raja , seperti yang dipakai oleh Citrayuda , Citraksi dan yang liannya .

8. Siger
Siger biasanya dipakai oleh para Putri anak Raja .

TATA RIAS DALAM PEWAYANGAN
Tata Rias dalam Pewayangan sangat menentukan perwatakan dan sifat tokoh tersebut , apakah kasar , lembut , trampil , jujur dan tawakal , dari sifat dan bentuk wajahnya dapat diketahui sifat seseorang .
TATA RIAS WAYANG DAPAT DIBEDAKAN MENJADI :
1. RIAS JENIS
Rias Jenis , Rias untuk merubah wajah Pria menjadi Wanita atau sebaliknya , seperti dalam lakon Endang Werginingsih , Arjuna menjadi perempuan atau penyamaran Dewi Srikandi menjadi seorang Pria.

2. RIAS BANGSA
Rias Bangsa , Rias untuk merubah wajah , seperti Buta menjadi wajah satria atau sebaliknya , atau wajah ponggawa menjadi satria dan sebaliknya.

3. RIAS USIA
Rias Usia , Rias untuk merubah usia , seperti merubah dari Tua menjadi Muda atau sebaliknya . seperti dalam Lakon Prabu Yayati , baginda Raja yang sudah tua berubah menjadi Muda belia , karena menginginkan seorang Putri yang cantik.

4. RIAS TOKOH
Rias Tokoh adalah Rias menokohkan seseorang.

5. RIAS WATAK
Rias Watak adalah rias yang dimaksudkan untuk mempertegas watak seseorang , misalny : Kurawa dengan Watak jahatnya.

6. RIAS TEMPORAL
Rias Temporal adalah Rias yang disesuaikan dengan keadaan seketika ( wajah marah , wajah sedih , dan wajah bangun tidur misalnya .

7. RIAS AKSEN
Rias Aksen adalah Rias untuk mempertegas Watak , misalnya berwata bengis , bermata merah , berkumis tebal , dan lain –lain.

8. RIAS LOKAL
Rias Lokal adalah Rias untuk membentuk wajah yang berdasarkan lingkungan , misalnya Petani dengan busananya , seorang prajurit dengan pakaian prajuritnya .
Bentuk Rias tersebut diatas , besar pengaruhnya pada tata warna dan perwatakan seseorang .
Rias – Rias tersebut hanya dapat diterapkan dalam seni drama atau teater saja , karena wayang sudah mempunyai bentuk bentuk tersendiri.


Tidak ada komentar: